Apa Perbedaan Conor Bradley dengan Trent Alexander-Arnold?

Apa Perbedaan Conor Bradley dengan Trent Alexander-Arnold?

VIPDOMINO Apa Perbedaan Conor Bradley dengan Trent Alexander-Arnold? Trent Alexander-Arnold secara resmi mengumumkan keputusannya meninggalkan Liverpool pada akhir 2024/2025. Melalui Instagram pribadinya, ia mengucapkan salam perpisahan sekaligus menjelaskan alasan kepergiannya kepada fans pada 5 Mei 2025. Menurut jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano, Alexander-Arnold akan bergabung dengan Real Madrid dengan kontrak berdurasi 5 tahun.

Kepergian Alexander-Arnold menimbulkan pertanyaan terkait sosok pengganti di posisi bek kanan. Conor Bradley digadang-gadang bakal mengisi posisi bek kanan utama Liverpool pada 2025/2026. Selama ini, ia menjadi bek kanan pelapis Alexander-Arnold sejak diorbitkan dari akademi ke tim utama Liverpool pada 2023/2024.

1. Bradley dan Alexander-Arnold punya karakter permainan yang berbeda

Conor Bradley dan Trent Alexander-Arnold punya karakter permainan masing-masing sebagai bek kanan. Keduanya memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri. Alexander-Arnold identik dengan akurasi operan jarak dekat dan jauh serta tendangan keras lewat kaki kanan. Sementara itu, Bradley merupakan tipe bek kanan klasik yang mengandalkan kecepatan, lebar lapangan, dan dribel ciamik.

Dilansir laman resmi Premier League, Bradley mencatat rata-rata dribel per 90 menit 3,1 lebih banyak dibanding Alexander-Arnold 1,4. Kecepatan serta dribelnya dapat menunjang penyerang sayap Liverpool, seperti Mohamed Salah, Luis Diaz, dan Cody Gakpo. Misalnya, kala Bradley memberikan assist kepada Luis Diaz dalam kekalahan Liverpool 2-3 dari Fulham pada pekan 31 English Premier League (EPL) 2024/2025.

Ia kala itu menerima operan dari tengah lapangan dan mendribel sampai kotak penalti Fulham.Bradley berhasil menarik dua pemain Fulham dan membuat Luis Diaz berada di posisi bebas. Pemain asal Irlandia Utara itu kemudian memberikan operan pendek kepada Diaz dan berhasil dikonversi menjadi gol. Kualitas Bradley dalam mendribel bola dengan kecepatan larinya tidak hanya kala menusuk dari sayap atau melebar, tetapi dapat menarik pemain lawan dan memberikan ruang kepada rekan-rekannya. Gaya permainan seperti ini jelas berbeda dengan Alexander-Arnold yang mengandalkan visi permainan kala memberikan umpan-umpan silang ke kotak penalti lawan.

2. Bradley memiliki kemampuan bertahan lebih baik ketimbang Alexander-Arnold

Salah satu titik lemah Trent Alexander-Arnold yaitu kemampuan bertahan. Sebagai bek kanan, ia memang sangat membantu saat menyerang. Akan tetapi, Alexander-Arnold beberapa kali melakukan kesalahan fatal dan sering salah menempatkan posisi saat berhadapan dengan pemain lawan. Dilansir laman resmi Premier League, dari total 2.309 menit bermain di EPL pada 2024/2025, persentase duel fisiknya hanya mencapai 46 persen dan duel udara 18 persen.

Berbeda dengan Alexander-Arnold, Bradley punya keunggulan dari segi defensif. Ia mencatat 50,7 persen unggul duel fisik dan 50 persen duel udara dari 559 menit tampil di EPL. Selain itu, menurut Fotmob, persentase tekel berhasil Bradley mencapai 73 persen sedangkan Alexander-Arnold hanya 70 persen. Artinya, Bradley dapat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan dengan cepat dibanding Alexander-Arnold. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan dari segi defensif kepada Liverpool pada 2025/2026.

3. Bradley lebih rentan cedera ketimbang Alexander-Arnold

Trent Alexander-Arnold memiliki ketahanan fisik yang lebih baik ketimbang Conor Bradley. Menurut Transfermarkt, ia hanya absen dalam 12 pertandingan saat baru memulai kariernya bersama tim utama Liverpool pada 2018/2019. Alexander-Arnold bahkan hanya absen 2 kali pada 2019/2020 dan 1 kali pada 2022/2023. Catatan cedera terburuknya terjadi kala absen sebanyak 24 laga pada 2023/2024.

Sementara itu, Bradley tidak bisa bermain dalam 31 pertandingan di semua kompetisi akibat cedera punggung dan engkel saat baru merintis di tim utama Liverpool pada 2023/2024. Ia bahkan sudah absen dalam 16 laga pada 2024/2025. Beragam cedera sudah pernah Bradley derita, seperti engkel, pangkal paha bawah, punggung, dan otot. Kebugaran fisiknya perlu menjadi pertimbangan pelatih Liverpool, Arne Slot, dan manajemen untuk menambah pemain baru di posisi bek kanan. Sebab, Liverpool membutuhkan sosok pengganti yang tidak kalah berkualitas ketika Bradley menderita cedera pada 2025/2026.

Dari tiga perbandingan di atas, Bradley dan Alexander-Arnold merupakan tipe bek kanan yang berbeda. Kepergian Alexander-Arnold ke Real Madrid akan membuka kesempatan kepada Bradley untuk menampilkan kualitas terbaiknya di tim utama Liverpool. Namun, ia perlu meningkatkan ketahanan fisiknya agar tidak mudah cedera. Sebab, posisinya bakal terancam dengan bek kanan lain jika terlalu sering absen. Mampukah Bradley memberikan dimensi baru di posisi bek kanan Liverpool setelah kepergian Alexander-Arnold

VIPDOMINO #1 PKV Games Platform Hiburan digital Terbaik & Terpercaya ,Situs Rekomendasi Agen Betting Terpercaya kunjungi link alternatif aman tanpa block : pintuakses.site

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *