VIP DOMINO Sepak Bola Turun-Temurun: Kisah 11 Ayah dan Anak di Lapangan Hijau Bagi banyak penggemar, cinta terhadap sepak bola bermula dari keluarga. Biasanya, ayah menjadi sosok pertama yang mengenalkan anaknya pada dunia si kulit bundar.
Namun, tidak hanya rasa cinta yang diwariskan. Di beberapa keluarga, bakat bermain bola juga mengalir secara alami.
Tantangan besar muncul saat sang anak harus memenuhi ekspektasi karena memiliki ayah pesepak bola terkenal. Tapi tak sedikit yang sukses menjawab tantangan itu dengan prestasi nyata.
Sebagian bahkan mampu tampil lebih hebat dibanding ayah mereka. Dari generasi ke generasi, nama mereka tetap mewarnai dunia sepak bola.
Berikut ini 11 pasangan ayah dan anak yang sama-sama bermain profesional. Cerita mereka membuktikan bahwa warisan sepak bola memang nyata.
1. Mazinho, Thiago dan Rafinha

Ekspresi Thiago Alcantara pada laga Liverpool vs Rangers di matchday ketiga Liga Champions 2022/2023 (c) AP Photo
Mazinho menjalani karier panjang sebagai pemain profesional dan membela banyak klub top seperti Vasco da Gama, Fiorentina, dan Valencia. Ia tampil di berbagai posisi dan menutup kariernya di tanah kelahirannya.
Namanya abadi di sejarah sepak bola Brasil setelah ikut membawa Selecao juara Piala Dunia 1994. Dalam final lawan Italia, Mazinho tampil sejak menit pertama dan menjadi bagian dari lini tengah yang solid.
Dua anaknya kini dikenal sebagai pesepak bola berbakat. Thiago bersinar di Bayern Munchen sebelum berkarier di Liverpool, sedangkan Rafinha menjelajah banyak klub top Eropa sebelum hijrah ke Qatar.
2. George dan Timothy Weah

Selebrasi pemain Juventus, Timothy Weah setelah mencetak gol ke gawang PSV Eindhoven di leg II playoff 16 besar Liga Champions 2024-2025. (c) AP Photo/Peter Dejong
George Weah pernah mencetak sejarah sebagai pemain Afrika pertama yang memenangkan Ballon d’Or. Ia kemudian mengejutkan dunia lagi dengan menjadi Presiden Liberia, menunjukkan kariernya yang lintas bidang.
Perjalanan sepak bolanya mencakup klub-klub besar Eropa seperti PSG, AC Milan, dan Chelsea. Ia dikenal sebagai penyerang eksplosif yang punya karisma baik di dalam maupun di luar lapangan.
Anaknya, Timothy Weah, lahir di Amerika Serikat dan mengawali karier di PSG sebelum bersinar di Lille. Kini, ia menjadi andalan Juventus sebagai pemain sayap modern yang mampu beroperasi di berbagai posisi.
3. Alf-Inge dan Erling Haaland

Erling Haaland merayakan kemenangan 5-2 Manchester City atas Juventus di Piala Dunia Antarklub, Jumat (27/6/2025). (c) AP Photo/Phelan Ebenhack
Alfie Haaland mengawali karier di Inggris bersama Nottingham Forest sebelum membela Leeds United dan Manchester City. Ia dikenal sebagai pemain tangguh dan sempat terlibat kontroversi dengan Roy Keane.
Pertikaian keduanya bermula saat Haaland menuding Keane pura-pura cedera, yang ternyata adalah cedera ACL serius. Beberapa tahun kemudian, Keane membalas dendam dengan tekel keras saat keduanya bertemu di derby Manchester.
Anak Alfie, Erling Haaland, mengikuti jejak ayahnya dengan menjadi bintang lapangan. Setelah tampil tajam di Austria dan Jerman, Erling kini menjadi mesin gol Manchester City yang sukses meraih treble Eropa.
4. Patrick dan Justin Kluivert

Justin Kluivert merayakan golnya pada laga Newcastle vs Bournemouth pada pekan ke-22 Premier League 2024/2025 (c) Ofisial X Boutnemouth/@afcbournemouth
Patrick Kluivert memulai karier gemilang bersama Ajax dan langsung jadi pahlawan di final Liga Champions 1995. Ia kemudian berpetualang ke AC Milan dan mencapai puncak permainan di Barcelona.
Di Camp Nou, Kluivert menjadi juru gedor andalan berkat kombinasi mematikan bersama Rivaldo. Setelah itu, ia memperkuat sejumlah klub Eropa sebelum gantung sepatu pada 2008.
Justin Kluivert, sang putra, meneruskan jejak ayahnya sebagai pemain sayap tajam. Golnya bersama Bournemouth menjadikannya pemain ketiga yang mencetak gol di lima liga top Eropa.
5 dari 11 halaman
5. Danny dan Daley Blind

Selebrasi Daley Blind dalam laga La Liga antara Girona vs Atletico Madrid, Kamis (4/1/2024). (c) Girona FC Official
Karier Danny Blind dimulai di Sparta Rotterdam sebelum bersinar bersama Ajax selama lebih dari satu dekade. Di bawah asuhan Johan Cruyff, ia berkembang menjadi bek kelas dunia yang membawa Ajax meraih kejayaan Eropa.
Ia menutup kariernya dengan catatan manis: lima gelar liga dan seluruh trofi Eropa yang tersedia. Sosoknya menjadi panutan dan simbol loyalitas di klub Amsterdam tersebut.
Daley Blind melanjutkan warisan sang ayah dengan tampil serba bisa di berbagai posisi. Ia kini menjadi pilar di lini belakang Girona setelah pengalaman bersama Ajax, Manchester United, dan Bayern Munchen.
6 dari 11 halaman
6. Frank Lampard Sr dan Frank Lampard

Pelatih interim Chelsea musim 2022/2023, Frank Lampard (c) AP Photo/Dave Thompson
Frank Lampard Sr. mengawali kariernya di West Ham United dan menjadi bagian penting klub selama lebih dari dua dekade. Ia turut mempersembahkan dua gelar Piala FA dan tampil dua kali untuk timnas Inggris.
Meski hanya mencetak 22 gol sepanjang karier, salah satu yang paling diingat adalah sundulannya ke gawang Everton pada semifinal replay Piala FA 1980. Gol itu menjadi penentu langkah West Ham ke final dan menambah namanya dalam sejarah klub.
Putranya, Frank Lampard Jr., kemudian menciptakan warisan yang bahkan lebih besar. Ia menjadi legenda Chelsea dengan catatan gol, assist, serta gelar juara domestik dan Eropa yang mengukuhkan namanya di Premier League.
7 dari 11 halaman
7. Johan dan Jordi Cruyff

Johan Cruyff dikenal luas sebagai pelopor filosofi Total Football yang ia terapkan saat bermain di Ajax. Kepindahannya ke Barcelona pada 1973 langsung memberi dampak besar, termasuk membawa klub meraih gelar liga setelah puasa panjang.
Sebagai pelatih, Cruyff kembali ke Barca dan membentuk Dream Team yang menjuarai La Liga empat kali beruntun. Warisannya tidak hanya pada klub, tetapi juga diteruskan oleh sang anak, Jordi Cruyff.
Jordi sempat bermain untuk Barcelona dan Manchester United, namun cedera menghambat potensi maksimalnya. Meski tak setenar sang ayah, ia tetap dikenang sebagai pemain yang tumbuh dalam bayang-bayang legenda sepak bola dunia.
8 dari 11 halaman
8. Lilian, Marcus dan Khephren Thuram

Penyerang Inter Milan, Marcus Thuram. (c) AP Photo/Luca Bruno
Perjalanan karier Lilian Thuram dimulai di Monaco dan mencapai puncaknya saat membela Parma dan Juventus. Kehebatannya bersama Buffon membuat keduanya direkrut oleh Juve pada 2001, di mana Thuram meraih berbagai gelar prestisius.
Usai tampil gemilang di Serie A, ia sempat dua musim memperkuat Barcelona sebelum gantung sepatu. Thuram juga mencatat sejarah sebagai pemain dengan caps terbanyak di timnas Prancis, rekor yang baru dipecahkan oleh Hugo Lloris.
Kini, tongkat estafet dilanjutkan oleh dua anaknya yang tak kalah berbakat. Marcus menjadi ujung tombak Inter Milan dan Khephren tampil reguler di lini tengah Juventus, menjadikan keluarga Thuram simbol kuat warisan sepak bola Prancis.
9 dari 11 halaman
9. Peter dan Kasper Schmeichel

Aksi kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, ketika menahan tendangan penalti penyerang Liverpool, Mohamed Salah, dalam laga lanjutan Premier League hari Rabu (29/12/2021). (c) AP Photo
Peter Schmeichel memulai petualangannya bersama Manchester United dengan status underdog setelah dibeli dari Brondby. Namun, keberaniannya di bawah mistar membuatnya menjadi ikon Old Trafford dan bagian penting dari era kejayaan klub.
Gelar Liga Champions, Premier League, dan Piala FA yang diraih secara bersamaan menjadi penutup manis kariernya di Inggris. Nama Peter pun dikenang sebagai kiper paling dominan di generasinya.
Kasper Schmeichel, sang penerus, menulis kisahnya sendiri bersama Leicester City. Ia tampil luar biasa saat membawa klub tersebut menjuarai Premier League secara mengejutkan dan kini meneruskan kiprahnya di Celtic.
10 dari 11 halaman
10. Cesare, Paolo dan Daniel Maldini

Paolo Maldini saat membela AC Milan. (c) AP Photo/Alberto Pellaschiar
Karier Cesare Maldini sebagai pemain profesional ditandai dengan 12 musim bersama AC Milan dan empat gelar Serie A. Ia pensiun di Torino sebelum kembali ke San Siro untuk menjadi pelatih dan bagian penting dari sejarah klub.
Namanya diabadikan sebagai salah satu tokoh besar Rossoneri, dan warisan itu dilanjutkan oleh sang anak, Paolo Maldini. Debut Paolo di usia muda menjadi awal dari era keemasan baru bagi lini belakang Milan.
Selama 25 tahun, Paolo menjadi ikon pertahanan Milan dan pemain panutan dunia. Kini, sang cucu, Daniel Maldini, berusaha menapak jejak sukses keluarganya dengan bermain bersama Atalanta.
11 dari 11 halaman
11. Zinedine, Enzo, Luca, Theo dan Elyas Zidane

Legenda Prancis Zinedine Zidane. (c) AP Photo
Zinedine Zidane dikenal sebagai legenda Prancis yang sukses sebagai pemain dan pelatih Real Madrid. Tak hanya dirinya, empat anaknya juga menekuni karier di dunia sepak bola profesional.
Enzo Zidane sempat membela beberapa klub, tetapi memutuskan pensiun pada usia 29 tahun. Sementara itu, Luca Zidane kini menjadi kiper utama di klub Spanyol, Granada.
Theo Zidane tampil impresif bersama Cordoba CF di kasta kedua Spanyol. Elyaz Zidane masih bermain di level junior bersama Betis B dan sudah mencicipi panggilan timnas Prancis U20.