VIP DOMINO 4 Pemain Manchester United yang Wajib Keluar pada Musim Panas 2025 Versi Gary Neville
Kegagalan Manchester United menutup musim 2024/2025 dengan positif membuat banyak penggemar kecewa. Finis di posisi ke-15 klasemen akhir English Premier League (EPL) dan dipastikan absen pada kompetisi Eropa pada 2025/2026 menjadi catatan kelam bagi klub sebesar Setan Merah. Mantan pemain sekaligus link pundit sepak bola Inggris, Gary Neville, turut angkat suara soal siapa saja yang patut didepak.
Dalam podcast It’s Called Soccer, Neville menyebut empat nama yang menurutnya tidak layak lagi mengenakan seragam Setan Merah. Menariknya, dari keempat pemain tersebut ada nama Antony yang cukup bersinar selama masa peminjamannya ke klub LaLiga Spanyol, Real Betis. Demi kebaikan klub dan para pemain itu sendiri, menurut Neville, perpisahan adalah langkah tepat untuk keempat pemain tersebut. Siapa saja?
1. Marcus Rashford menjadi nama pertama yang disebut Gary Neville
Marcus Rashford menjadi pemain pertama yang disebut Gary Neville dalam daftar pemain yang harus dijual Manchester United. Penyerang berusia 27 tahun itu mengalami penurunan performa drastis musim ini dan sempat berselisih dengan manajer Ruben Amorim. Rashford bahkan sempat dipinjamkan ke Aston Villa pada Januari 2025 lalu.
Situasi Rashford makin terjepit dengan kedatangan Matheus Cunha dari Wolves dan rencana transfer Bryan Mbeumo dari Brentford. Dua penyerang baru tersebut memberi sinyal kuat bahwa Rashford tak lagi jadi bagian inti dalam rencana Amorim ke depannya. “Saya kira untuk kebaikan Marcus dan Manchester United, sepertinya jalan itu telah berakhir,” kata Neville dalam podcast.
Rashford telah mempersembahkan 138 gol dari 426 penampilan sejak debutnya bersama tim utama. Ia adalah produk akademi yang setia, tumbuh bersama klub sejak 2005. Namun, performa buruk dalam beberapa musim terakhir membuat perpisahan menjadi langkah yang cukup logis.
2. Jadon Sancho tidak dipermanenkan oleh Chelsea untuk 2025/2026
Jadon Sancho sempat menunjukkan performa menjanjikan saat dipinjamkan ke Chelsea sepanjang musim 2024/2025. Ia mencatat 15 kontribusi gol di semua kompetisi, termasuk gol penting di final UEFA Conference League 2025. Namun, Chelsea memilih membatalkan opsi pembelian permanen meski harus membayar penalti sebesar 5 juta euro atau Rp93 miliar.
Kepulangannya ke Old Trafford kemungkinan tidak akan disambut hangat, mengingat sejarah konfliknya dengan manajer sebelumnya, Erik ten Hag, dan belum ada hubungan langsung dengan manajer baru. Ruben Amorim pun tidak menunjukkan tanda-tanda akan memberinya kesempatan kedua. Neville menilai Sancho sebaiknya mencari klub yang benar-benar percaya padanya.
Menurut Neville, situasi ini serupa dengan Rashford, di mana sang pemain memerlukan lingkungan baru untuk menghidupkan kembali kariernya. Kritik terbuka Sancho terhadap klub menunjukkan adanya jarak emosional yang tak mudah dijembatani. “Manchester United harus memastikan mereka berpisah dengannya, dan dari sudut pandang Jadon, dia harus memastikan dia berpisah dengan Manchester United,” ujar Neville tegas.
3. Antony disarankan untuk tetap bermain lebih lama di LaLiga Spanyol
Didatangkan dengan harga sangat mahal dari Ajax sebesar 86 juta euro atau Rp1,6 triliun, ekspektasi tinggi tentu dibebankan pada pundak Antony. Sayangnya, sang winger asal Brasil ini gagal menjawab ekspektasi tersebut dengan performa yang sangat mengecewakan. Dalam 96 pertandingan, ia hanya mencetak 12 gol dan 5 assist bersama Setan Merah, angka yang buruk jika dilihat dari harga belinya.
Namun, situasi berbalik saat Antony dipinjamkan ke Real Betis di LaLiga Spanyol. Ia tampil jauh lebih baik dengan mencetak 9 gol dan 5 assist dari 26 laga. Gaya permainan di Spanyol sepertinya sangat cocok untuk Antony dibanding dengan English Premier League.
Dengan rumor kedatangan Bryan Mbeumo yang semakin panas, posisi Antony bisa semakin terancam. Neville menilai bahwa pindah permanen ke Spanyol adalah keputusan terbaik bagi semua pihak, terutama Antony. “Saya pikir Antony sempurna untuk Spanyol dan, sekali lagi, Manchester United seharusnya memfasilitasi kepergiannya. Ini yang terbaik untuk Antony dan terbaik untuk klub,” jelas Neville.
4. Alejandro Garnacho mulai memiliki hubungan buruk dengan Ruben Amorim
Alejandro Garnacho menjadi nama paling mengejutkan dalam daftar yang diungkap Neville. Meski masih muda dan potensial, Garnacho terlibat konflik serius dengan Amorim menjelang akhir musim. Puncaknya terjadi di final Liga Europa saat ia hanya dimainkan selama 19 menit pada partai tersebut.
Perselisihan tersebut meruncing hingga sang agen yang juga saudaranya ikut terlibat dalam ketegangan dengan manajer. Amorim bahkan disebut telah menyarankan Garnacho untuk mulai mencari klub baru. Klub seperti Chelsea dan Napoli langsung menunjukkan ketertarikan terhadap winger Argentina tersebut.
Garnacho memiliki nilai 37 juta euro (Rp688 miliar), namun bisa dijual lebih tinggi. Dengan datangnya Matheus Cunha yang diproyeksikan mengisi posisi penyerang kiri, bisa menyingkirkan Garnacho dari pilihan utama. “Tak diragukan, Garnacho bisa bermain di Premier League, tapi saya pikir dia akan menyukai Spanyol, dia akan berkembang di sana. Bukan berarti saya ingin mengusir dia dari klub. Tapi saya pikir lebih baik pergi,” ujar Neville dalam podcast It’s Called Soccer.
Manchester United tengah menghadapi situasi berat untuk menaikkan performa mereka pada 2025/2026. Eks pemain Setan Merah, Gary Neville, menyarankan agar klub berani mengambil keputusan besar dengan melepas empat nama tersebut. Menurutnya, upaya ini bisa menjadi langkah pertama untuk memperbaiki kualitas mereka dalam menghadapi musim baru yang sangat berat.